Archive | Information RSS for this section

Farewell, Dear Freedom -CISPA

House of Representatives Amerika Serikat telah menyetujui CISPA, RUU kontroversial yang akan mengotorisasi e-mail dan penyedia layanan Internet untuk berbagi informasi rahasia dengan pemerintah federal.

Dengan 288 berbanding 127 suara hari ini, House of Representatives Amerika Serikat telah meloloskan  Cyber Intelligence Sharing and Protection Act (CISPA), yang pendukung kubu pro katakan itu diperlukan untuk melindungi jaringan informasi Amerika dari serangan dan gangguan electronik.

Image

(Klik Gambar di atas untuk menemukan siapa yang mendukung CISPA)

CISPA “sangat dibutuhkan untuk keamanan nasional ” sampai harus diterapkan, kata Rep. Mike Rogers, seorang Republikan Michigan yang memprakarsai CISPA dan sebagai kepala komite Badan Intelijen. Mike Rogers juga menyatakan bahwa musuh-musuh CISPA hanyalah para  remaja di gudangnya masing-masing.

Menilik RUU CISPA, Senator. Grassley hari ini mengatakan ia mengharapkan reformasi RUU untuk lulus Supreme Judisial Court (SJC) tanpa masalah minggu depan.

Operation Defense Targets – 2013

Image

Beberapa waktu lalu, Anonymous mengunggah video terbaru ke YouTube yang mengumumkan akan rencana penyerangan ke AT&T, Facebook, IBM, Intel, Microsoft dan beberapa lainnya yang mendukung Cyber Inteligence Sharing and Protection Act (CISPA).

Serangan akan dilancarkan pada tanggal 1 Mei. Serangan tidak hanya melakukan penyerangan untuk DoS umum, melainkan protes fisik yang terkoordinasi di luar lokasi yang termasuk dalam tiga puluh perusahaan yang ada di daftar pendukung CISPA.

Serangan DoS (denial-of-service attacks) adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut. Serangan ini mengakibatkan computer yang diserang tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar, sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain mengakses layanan dari komputer yang diserang tersebut.

Pada dasarnya hukum yang diusulkan akan memungkinkan dengan mudah pihak perusahaan dan pemerintah berbagi informasi keamana cyber antara satu sama lain. Khususnya, aturan ini akan memberikan pihak pemerintah opsi tambahan dan sumber daya untuk menjamin keamanan jaringan terhadap serangan dan menegakkan hak cipta serta paten.

Aturan tersebut merupakan amandemen dari Undang-Undang Keamanan Nasional 1974, yang saat ini belum berisi ketentuan yang berkaitan dengan cybercrime.

Menurut draft yang dihasilkan pada November lalu, RUU menambahkan ketentuan pada UU yang terkait dengan cyberthreat sebagai sebuah kerentanan.

Sebelumnya, Anonymous melumpuhkan beberapa situs pemerintahan Inggris sebagai bentuk perotes terhadap kebijakan ekstradisi Inggris dan kebebasan sipil.

Intellectual Property Attache Act

Image
Meski masih sebatas RUU dan akhirnya urung disahkan, SOPA, kekuatan undang-undang yang melindungi hak cipta dan intelektual ini telah menggegerkan dunia. Kini, SOPA ‘telah lahir kembali’ namun dalam versi yang berbeda. RUU itu muncul lagi dengan nama IPAA.
Ya, SOPA di awal tahun ini menjadi momok yang menakutkan bagi pemilik situs yang berembel-embel ‘gratisan’. Kala itu bersama PIPA, SOPA bahkan membuat Megaupload ditutup dan tak beroperasi lagi hingga saat ini.
Pro kontra SOPA akhirnya membuat telinga para pejabat senat panas. Muncul aksi dan reaksi di dunia maya yang menentang RUU tersebut. Dan RUU yang sempat membuat Wikipedia dan Google gerah ini akhirnya ditunda.
Namun persoalan hak cipta dan kekayaan intelektual terkait dengan RUU tersebut mungkin akan kembali ramai diperbicangkan. Sebab kini muncul draf RUU serupa yang bernama IPAA atau Intellectual Property Attache Act. Seperti apakah draf tersebut?
Adalah Lamar Smith, senat dariPartai Republik yang menyuarakannya. Sejatinya IPAA telah ia tulis jauh hari sebelum kehebohan SOPA PIPA. RUU ini nantinya akan melindungi hak kekayaan intelektual Amerika Serikat (AS) termasuk paten dan merek dagang.
Dikutip dari Mashable, Sabtu (14/07/12), RUU IPAA sendiri masih menjadi perdebatan dalam Komite Kehakiman DPR AS. Pelbagai blog teknologi dan pegiat teknologi menilai, IPAA hanyalah usaha Lamar Smith dalam meloloskan SOPA dalam wajah lain.
“Minggu ini, Komite Kehakiman DPR merilis draf pembahasan RUU IPAA untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika Serikat di luar negeri. Sayangnya beberapa blog dan group salah persepsi tentang ini dan menganggap sebagai kelanjutan dari SOPA,” tulis email salah satu staf Komite Kehakiman DPR AS pada blog Mashable.
Secara sederhana IPAA akan melindungi kekayaan intelektual AS termasuk kontrol paten dan merek dagang. Sejak tahun 2006 silam, atase telah ditempatkan ke beberapa negara termasuk Thailand, China, Rusia, dan India. Dan mereka dibawah naungan kemitraan antara Departemen Perdagangan dengan Kantor Paten dan Merek Dagang AS.

Mozilla Menolak CISPA

Image

Perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Microsoft, dan Oracle bisa saja mendukung CISPA (Cyber Intelligence Sharing and Protection Act) atau Rancangan Undang-Undang Pengawasan Internet yang kini sudah menjadi undang-undang. Tapi Mozilla justru menyatakan keberatannya atas undang-undang tersebut.

“Di saat kita mendukung aktivitas internet yang lebih aman, tapi di sisi lain CISPA memiliki jangkauan lebih luas dan lebih mengkhawatirkan, jauh melampaui keamanan di dunia maya,” jelas Mozilla melalui pernyataan tertulisnya. “UU itu melanggar privasi, mengandung definisi kabur tentang cybersecurity, dan memberi kekebalan kepada perusahaan dan pemerintah yang terlalu luas menyangkut penyalahgunaan informasi.”

Mozilla adalah perusahaan teknologi besar pertama yang terang-terangan berbicara menentang CISPA. Sementara perusahaan lain, seperti Microsoft, menyatakan dukungannya kepada keputusan parlemen Amerika Serikat yang meloloskan RUU CISPA menjadi UU melalui pemungutan suara. Namun untuk langkah selanjutnya, UU ini harus disahkan oleh senat.

Perusahaan teknologi lain yang mendukung UU ini adalah Facebook, Oracle, Symantec, Verizon, AT & T, Intel, dan asosiasi perdagangan CTIA, yang menghitung perwakilan dari T-Mobile, Sybase, Nokia, dan Qualcomm sebagai anggota dewan. Jika kela disahkan oleh senat, CISPA tidak akan secara resmi memberikan NSA (National Security Agency) atau Homeland Security otoritas pengawasan tambahan.

Tapi UU ini akan mengubah konsep berbagi informasi antara perusahaan dan instansi pemerintah, dengan pengawasan terbatas dan perlindungan privasi. Dalam email untuk Forbes, Mozilla menulis, “Kami berharap senat memikirkan baik-baik, dan secara terbuka pertimbangkan masalah dengan masukan dari stakeholder sebelum bergerak maju dengan UU ini.”

Pada dasarnya CISPA fokus pada urusan pengawasan konten. Dengan CISPA, sebuah perusahaan, seperti Google, Facebook, Twitter, atau AT & T berhak untuk memblokir email dan pesan teks tertentu. Kemudian mereka mengirim salinan kepada pemerintah dan menjaga supaya pesan tersebut tak sampai ke alamat atau orang yang dituju dengan alasan keamanan cyber.

FBI Akan Memata-Matai – CISPA

Image

Biro keamanan AS, FBI, saat ini tengah gencar melakukan “pendekatan” ke beberapa perusahaan internet, seperti Yahoo dan Google.

Seperti dilansir Cnet, pendekatan ini dilakukan agar Yahoo dan Google mau menyetujui sebuah proposal yang akan mewajibkan perusahaan internet tersebut memasukkan “backdoor” di seluruh produknya sebagai bagian dari program pengawasan pemerintah.

Jika proposal ini disetujui, berarti seluruh gerak-gerik pengguna produk Yahoo, seperti Yahoo Mail, Yahoo Messenger (YM), dan produk milik Google, seperti Gmail, Google+, dan GTalk, akan dapat diawasi FBI.

FBI juga diam-diam telah bertemu dengan perwakilan dari perusahaan lainnya, seperti Microsoft (pemilik Hotmail dan Skype), dan Facebook.

Tujuannya sama seperti saat menyambangi Yahoo dan Google, FBI menginginkan produk-produk yang dimiliki Microsoft dan Facebook, seperti situs jejaring sosial, VoIP, instant messaging, dan layanan e-mail, harus diubah kodenya.

Tujuan pengubahan kode-kode program ini dimaksudkan agar FBI dapat dengan mudah menyisipkan tools untuk kepentingan penyadapan.

FBI sebelumnya telah mengeluh kepada Kongres atas kesulitannya melakukan pengawasan penyadapan karena tren komunikasi telah beralih dari layanan telepon tradisional ke internet.

Sebelumnya, sudah terdapat undang-undang di AS (CALEA) yang mewajibkan perusahaan telekomunikasi untuk membuat sistem mereka siap disadap pemerintah.

Kemudian, peraturan ini diperluas dengan diterapkannya ke perusahaan layanan internet. Namun, perusahaan web (seperti Facebook, Google, dan Microsoft) tak diatur dalam undang-undang tersebut.

Langkah yang dilakukan FBI ini sepertinya akan memaksa pemerintah untuk merevisi undang-undang yang ada sehingga mereka bisa secara legal menyadap apa yang sedang diperbincangkan di Facebook, YM, Skype, dan layanan-layanan e-mail.

Dampak CISPA

Image

Google semakin mempertegas sikapnya dalam mendukung hak cipta. Mereka telah menghapus tautan URL yang bersinggungan dengan hak cipta dari mesin pencari Google sejak Juni 2011. Mayoritas yang dihapus adalah website dari dunia hiburan dan software.

Semua tautan URL yang dihapus tersebut dimasukkan ke dalam laporan Transparency Report. Di sana Google memasukkan daftar URL yang dihapus beserta alasannya dan pihak mana saja yang meminta penghapusan. Salah satu URL yang paling banyak dilaporkan dan akan segera dihapus oleh Google adalah 4shared.com.

Langkah itu dilakukan untuk memerangi pembajakan online yaitu dengan cara hasil pencarian yang tidak mengarahkan orang ke materi melanggar hukum hak cipta. Sebanyak 1.200 perusahaan telah mengajukan permintaan dan 1,2 juta tautan telah dihapus Google. Selain itu Microsoft menjadi perusahaan yang paling banyak meminta penghapusan, yaitu sebanyak 2.544.209 tautan.

“Seperti yang bisa dilihat dari laporan, permintaan penghapusan meningkat pesat. Tidak aneh jika kami menerima lebih dari 250 ribu permintaan setiap minggu, dimana pemilik hak cipta meminta kami untuk menghapus URL dari mesin pencari,” ujar Fred von Lohmann, Google’s Senior Copyright Counsel dalam blog perusahaan. “Pada bulan lalu saja kami menerima sekitar 1,2 juta permintaan yang dibuat oleh seribu pemilik hak cipta.”

Statistik yang dibuat oleh Google ini hanya untuk mesin pencarian utama (google.com). Sedangkan tidak berlaku untuk Youtube dan Blogger. Pengguna yang keberatan bisa mengajukan kontra secara resmi kepada Google jika mereka menemukan bahwa penghapusan salah secara hukum.

Berikut ini sebagian website yang URL-nya akan dihapus oleh mesin pencari Google:

  • Filestube.com
  • 4shared.com
  • torrentz.eu
  • zippyshare.com
  • bitsnoop.com
  • kat.ph
  • extratorrent.com
  • filetram.com
  • todoroms.com
  • hulkshare.com

Anonymous and +300 webs – CISPA

Image

Puncak penolakan kelompok Anonymous terhadap undang-undang CISPA (Cyber Intelligencen Sharing and Protection Act) dibuktikan pada Senin 22 April 2013. Pada Senin kemarin, operasi dengan kode #CISPABlackout oleh kelompok hacker Anonymous mulai dijalankan.

#CISPABlackout adalah seruan Anonymous kepada para pemilik website untuk melakukan gerakan mengubah laman depan (landing page) dengan aksi protes tuntutan perubahan atau pandangan mereka terkait UU CISPA.

Sedangkan CISPA sendiri digadang-gadang lebih garang dibanding SOPA. Kekhawatiran muncul di kalangan pengguna internet terkait soal privasi. Selain itu kebijakan CISPA berpotensi diselewengkan oleh pemerintah atau Badan Keamanan Nasional untuk kepentingan-kepentingan terselubung.

CISPA  memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang orang dan memberikannya kepada pemerintah AS dengan dalih keamanan cyber.

Masalah utama dari kebijakan ini adalah luasnya ruang lingkup yang memungkinkan perusahaan atau pemerintah untuk menyensor apa yang orang katakan.

Jika benar CISPA dilaksanakan, maka bisa saja situs seperti Google, Facebook atau Twitter mencegat email atau pesan pribadi Anda dan mengirimkan salinannya ke tangan pemerintah AS serta mengubah isinya dengan dalih mencegah ancaman cyber crime.

Sudah banyak website yang ikut bergabung dalam aksi ini. Menurut situs hackersnewsbulletin.com sudah ada lebih dari 356 situs yang bergabung.

Anonymous to Obama – CISPA

Image

Selain mengajak ratusan situs offline, Anonymous rupanya punya cara baru untuk menentang keberadaan CISPA. Caranya adalah dengan menyurati Barack Obama, Presiden AS.

Seperti yang dilansir oleh akun Twitter Anonymous, @YourAnonNews (22/4), dikabarkan bahwa mereka telah melayangkan sebuah surat elektronik melalui situs theeca.com langsung kepada Obama. Karena online, maka surat ini pun bisa dibaca oleh siapa saja.

Dalam surat tersebut, dijelaskan bagaimana Obama yang sebelumnya berjanji akan melakukan veto terkait dengan disahkannya undang-undang CISPA. Oleh karenanya, Anonymous pun menanyakan kelanjutan jani tersebut.

“Anda telah berjanji dan kami mohon untuk ditepati… Mohon lindungi kebabasan kami dan veto CISPA ketika saatnya tiba,” tulis Anonymous dalam surel tersebut.

Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui apakah surat ini akan benar-benar sampai kepada Obama. Namun, selama ini theeca.com sendiri memang dikenal sebagai sarana untuk menyurati para tokoh terkenal dunia, termasuk Presiden AS.

Barack Obamasendiri sebelumnya memang pernah berjanji akan memveto undang-undang ini. Menurutnya, hal ini melanggar hak kebebasan sipil yang selama ini dijamin oleh konstitusi.